Kongres Diaspora ke-8 di Ibu Kota Nusantara Dian Rana Bagikan Momen: Suara, Harapan, dan Jejak Kolaborasi Global

Dian Rana
By -
0

Konten kreator asal Kalimantan Timur, Dian Rana, kembali menghadirkan dokumentasi menarik dalam video terbarunya yang diunggah hari ini, 3 Agustus 2025. Kali ini, Dian membagikan momen dari Kongres Diaspora Indonesia ke-8 yang diselenggarakan di Ibu Kota Nusantara (IKN), menyoroti pertemuan tokoh-tokoh penting, diskusi strategis, serta semangat kolaborasi lintas negara.

Dian Rana dan Sibarani Sofian di acara Kongres Diaspora di IKN

Dalam gaya khasnya, Dian membuka video dengan sapaan akrab untuk para penontonnya, “Sahabat Dian Rana,” sembari mengingatkan bahwa sehari sebelumnya ia telah mengunggah wawancara eksklusif bersama Bambang Susantono, Kepala Institut Pembangunan Kota dan Daerah Asia Pasifik.

IKN Jadi Pusat Gelaran Penting di Awal Agustus

Dian menyampaikan bahwa awal Agustus ini menjadi periode sibuk dan penuh aktivitas di kawasan IKN. 

Di awal bulan ini teman-teman semua, IKN itu diramaikan oleh berbagai kegiatan penting, salah satunya yaitu ini ya—kehadiran Kongres Diaspora Indonesia yang kita tahu bersama, ini sebuah pertemuan para tokoh diaspora dari berbagai penjuru dunia,” ujar Dian di awal video.

Selain Kongres Diaspora, ia juga menyebutkan akan hadirnya Festival Sumpit Nusantara dan berbagai kegiatan lain yang akan turut meramaikan IKN dalam waktu dekat.

Tokoh-Tokoh Nasional Hadir, Isu Strategis IKN Dibahas

Acara yang berlangsung di pusat Ibu Kota Nusantara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, seperti Wakil Menteri Luar Negeri RI Muhammad Anis Matta, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, Presiden IDN Global Sulistyawan Wibisono, Bambang Susantono serta Sibarani Sofian. Dian menyampaikan suasana acara dengan pengambilan gambar langsung dari lokasi, memperlihatkan interaksi antarpeserta dan sesi diskusi yang berlangsung hangat namun serius.

Basuki Hadimuljono menanggapi perdebatan publik dengan nada santai namun tegas.

Ada pro kontra, saya tidak pusing saya pindah. Jadi kalau ada pro kontra, mari ketemu saya, saya tantangin ya. Karena saya tahu persis persepsi saya bahwa tempat ini adalah ibu kota Indonesia yang masa depan,” katanya dalam sambutan.

Salah satu momen penting dalam video adalah saat sesi tanya jawab yang menampilkan pernyataan Bambang Susantono. Ia menyoroti pentingnya menjaga kearifan lokal di tengah pembangunan IKN.

Kampung jangan dihilangkan, kumuhnya yang dihilangkan ya. Sekali lagi kampungnya mungkin kita tata menjadi smart village, smart green, apapun namanya nanti, Pak,” ucap Bambang, menekankan bahwa transformasi kota seharusnya tetap inklusif.

Terkait status IKN sebagai ibu kota, Bambang menyampaikan pandangan realistis. “Apakah kota ini akan tetap menjadi ibu kota atau enggak? Menurut saya ini akan tetap menjadi kota, kota ya. Ibu kota atau bukan? Undang-undangnya sekarang harus menjadi ibu kota. Undang-undangnya bisa diganti nggak? Bisa!” tuturnya, sambil mengajak semua pihak tetap optimis. “Mari kita bahas ibu kota yang benar-benar menjadi kebanggaan kita bersama, jadi harus optimis dan realistis,” tambahnya.

Diaspora Global dan Jejak Kolaboratif

Dalam video tersebut, Dian juga memperlihatkan interaksinya dengan peserta kongres diaspora dari berbagai negara, termasuk dari Los Angeles dan Belanda. Ia juga sempat berbincang dengan dua tokoh penting: Sibarani Sofian, arsitek konseptual IKN, dan Presiden IDN Global Sulistyawan Wibisono, yang keduanya menyampaikan bahwa mereka sudah cukup akrab dengan nama Dian Rana sebagai dokumentator awal perkembangan IKN.

Dian Rana dan Presiden IDN Global di Kongres Diaspora ke 8

Hubungan yang telah terjalin sejak awal ini menjadi pengakuan tersendiri atas konsistensi Dian dalam menghadirkan narasi visual dari jantung pembangunan kota baru Indonesia.

Pameran Fotografi Sejarah dari Belanda di IKN

Menutup videonya, Dian membawa penonton menyusuri area pameran yang didatangkan langsung dari Belanda, menampilkan karya fotografi sejarah masa kolonial. Karya-karya ini menggambarkan perjalanan Indonesia melalui lensa masa lalu, menjadi pengingat atas kompleksitas sejarah yang turut membentuk identitas nasional saat ini.

Pameran Poto di IKN

Dalam dokumentasi terbarunya, Dian Rana tidak hanya menyuguhkan gambar dan informasi, tetapi juga mempertemukan narasi lokal dengan diskursus global. Lewat pendekatannya yang netral namun detail, ia memperlihatkan bagaimana IKN terus tumbuh bukan hanya secara fisik, tetapi juga sebagai ruang dialog dan kolaborasi antarwarga bangsa—dari kampung hingga diaspora.


Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)