Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menjadi sorotan dalam video terbaru yang diunggah oleh konten kreator asal Kalimantan Timur, Dian Rana, pada kanal YouTube miliknya, Suara Dianrana, hari ini, 7 Agustus 2025. Dalam tayangan berdurasi lebih dari 10 menit itu, Dian merespons berbagai pertanyaan dari warganet terkait kondisi terkini di IKN—terutama mengenai isu sepinya aktivitas dan tudingan bahwa proyek IKN mulai mangkrak.

“Bang, gimana sih kabar IKN saat ini? Bang, mangkrak gak sih? Bang, kok sepi ya?”

demikian Dian membacakan beberapa komentar penonton yang menjadi pemicu topik utama video hari ini.

Dian menjelaskan bahwa jika dibandingkan dengan tahun 2024 lalu—tahun di mana IKN menjadi tuan rumah upacara kemerdekaan dan berbagai persiapan intensif dilakukan—maka wajar jika suasana tahun ini terasa lebih tenang. Namun menurutnya, penurunan aktivitas bukan berarti stagnasi, apalagi kemunduran.

“Kalau teman-teman mengatakan IKN itu mangkrak, menurut saya ya, enggak. Karena kawasan ini tuh banyak yang sudah selesai dibangun, dan sudah bisa dimanfaatkan oleh publik,” ungkap Dian dalam videonya.

Ia menyebut beberapa infrastruktur penting seperti gedung-gedung Kementerian Koordinator (Kemenko), Jalan Sumbu Barat dan Timur, serta sejumlah bundaran besar kini sudah rampung. Aktivitas masyarakat pun mulai terlihat, terutama dalam bentuk kegiatan publik seperti Nusantara Fun Run, Medical Team Run, serta lomba lari yang diselenggarakan Swiss Hotel dan Kubika.

Bahkan, Dian menyebut akan ada acara Nusantara Run 7K pada bulan September mendatang, dengan peserta yang telah mencapai hampir seribu orang. Informasi pendaftaran, katanya, juga sudah bisa diakses melalui situs web pribadinya.

Tidak Jadi Tuan Rumah Upacara 17 Agustus, Apakah IKN Sepi?

Tahun ini, pelaksanaan upacara kemerdekaan Republik Indonesia kembali digelar di Jakarta, bukan di IKN seperti tahun sebelumnya. Menurut Dian, keputusan ini turut mempengaruhi atmosfer di kawasan inti IKN. Meski begitu, ia menilai hal itu wajar, mengingat 2025 adalah tahun pertama masa jabatan presiden saat ini.

“Kalau gara-gara tahun ini enggak upacara di IKN, masa langsung dibilang mangkrak? Enggak lah ya,” ujar Dian.

Ia juga mengapresiasi inisiatif masyarakat dan pelaku usaha di sekitar IKN yang aktif menggelar kegiatan. Dian mencontohkan kegiatan jalan santai yang baru-baru ini dilaksanakan warga sekitar, serta acara skala internasional seperti Eco Fashion Nusantara yang mempromosikan busana ramah lingkungan di tengah Kongres Diaspora beberapa waktu lalu.

“Menurut saya, IKN sudah mulai siap untuk menerima kegiatan-kegiatan berskala nasional bahkan internasional,” ujarnya sambil menekankan bahwa penyelenggara kegiatan bisa langsung bersurat ke Otorita IKN.

Tanggapan Soal Youtuber Nusantara yang Akan Kunjungi IKN

Di bagian akhir videonya, Dian juga menanggapi pertanyaan warganet soal keterlibatannya dengan komunitas YouTuber Nusantara yang dijadwalkan akan mengunjungi IKN. Ia mengonfirmasi bahwa dirinya sudah berkomunikasi dengan salah satu perwakilan dan berniat untuk bergabung saat mereka tiba di Nusantara, sekitar tanggal 15 atau 16 Agustus 2025.

“Saya juga ingin ya bergabung nanti saat mereka ke sini. Apalagi ini tempat saya mengabadikan berbagai momen,” ucapnya.

Kesimpulan Dian Rana: Sepi Bukan Berarti Mangkrak

Menutup videonya, Dian mengajak para penonton untuk melihat perkembangan IKN secara langsung jika masih ragu. Ia juga menekankan bahwa sejak awal dirinya mengikuti perjalanan IKN sejak 2021, dan telah menyaksikan sendiri berbagai fase pembangunan yang berjalan hingga kini.

“Kalau kalian menganggap tahun ini tidak ada upacara dan langsung menganggap mangkrak, wah itu terlalu ya teman-teman. Karena upacara itu bukan cuma tahun ini saja,” pungkasnya.

Dian Rana, melalui kanal Suara Dianrana, kembali menegaskan bahwa keberadaan konten lokal yang autentik dari warga sekitar IKN tetap menjadi sumber penting untuk memahami dinamika di lapangan—di luar narasi besar yang berkembang di media nasional.

Tonton Videonya dibawah ini:

IKN Sunyi, Sepi, Mangkrak? Dian Rana bagikan pandangannya di Suara Dianrana